Budaya mudik (pulang kampung) saat Idul Fitri menjadi peristiwa unik yang mungkin hanya ada di Indonesia. Kemacetan yang tidak bisa dihindari menjadi permasalahan utama karena dalam waktu bersamaan masyarakat Indonesia melakukan perjalanan mudik menggunakan berbagai moda transportasi darat seperti sepeda motor, mobil, kereta api dan bus.
Inisiatif datang dari kalangan komunitas pesepeda Bike to Work (B2W) Indonesia untuk menggelar event Gowes Moedik 2018 dengan tema Pulang Kampung Sehat dan Merakyat. Mengulang sukses tahun-tahun sebelumnya, event ini merupakan event tahunan yang sudah dimulai sejak 2013 lalu.
Selain menjadi alternatif alat transportasi ramah lingkungan, bersepeda juga dipilih karena memiliki tantangan tersendiri bagi pesepeda untuk melakukan perjalanan jarak jauh. Selain itu kampanye ini juga ingin menunjukan bahwa dengan bersepeda kita dapat bepergian kemana saja.
Sebanyak kurang lebih 145 peserta yang akan dibagi dalam beberapa rombongan akan dilepas perdana dari Jakarta pada 9 Juni 2018. Tujuan peserta Gowes Moedik ini tersebar menuju daerah di seluruh pulau Jawa seperti Bandung, Cirebon, Taskmalaya, Pekalongan, Kendal, Semarang, Solo, Yogyakarta, Madiun dan Surabaya bahkan beberapa peserta juga bersepeda menuju Bali dan Sumatera.
“Kami mencoba memberikan support pada pesepeda yang melakukan Gowes Mudik dengan memanfaatkan jejaring di daerah dan kami membantu mengupayakan pengadaan beberapa perlengkapan seperti jersey, kaos, asuransi, aplikasi pemantau, dan sebaginya”. kata Poetoet Soedarjanto (Ketua Umum B2W Indonesia)
Pihak B2W Indonesia sendiri membekali peserta dengan aplikasi Lacakin yang merupakan salah satu sponsor kegiatan ini. Lacakin dimanfaatkan oleh peserta selama perjalanan untuk pemantauan rute, check point dan digunakan untuk pemantauan seluruh peserta Gowes Moedik. Lacakin merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh PT Gamatechno Indoensia yang ditujukan untuk memfasilitasi kegiatan outdoor untuk pemantauan keamanan selama kegiatan/perjalanan berlangsung.
