Dewasa ini, pemerintah memberikan ajakan kepada tiap wilayah untuk berkembang menjadi smart city, salah satunya melalui pengembangan e-Government. Dalam Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003, e-Government ditujukan untuk menjamin keterpaduan sistem pengelolaan dan pengolahan dokumen serta informasi elektronik dalam mengembangkan sistem pelayanan publik yang transparan. Keberhasilan implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di suatu daerah tidak didapatkan dengan hanya membeli perangkat dan sistem yang mahal saja, namun juga membutuhkan dukungan perencanaan yang baik dan ditunjang dengan keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. Perlu adanya acuan konsep tata kelola TIK yang baik, untuk menerapkan TIK di suatu daerah. Di samping itu, pengembangan e-Government di setiap instansi juga harus selaras dengan regulasi yang telah ditentukan.
Gamatechno dampingi pemerintah daerah susun masterplan TIK
Sebagai perusahaan yang fokus mengembangkan solusi teknologi smart city Indonesia, Gamatechno turut mendukung ajakan pemerintah pusat tersebut. Langkah nyata yang dilakukan oleh Gamatechno adalah dengan mendampingi pemerintah daerah dalam penyusunan masterplan TIK. Salah satu aktifitas pendampingan yang dilakukan dengan mengadakan rangkaian Focus Group Discussion (FGD) di beberapa kota seperti Surakarta (10/08/16 & 07/09/16) dan Yogyakarta (01/09/16, di Dinas Kehutanan dan Perkebunan).
FGD yang diadakan di Balai Kota Surakarta (10/08) merupakan FGD pertama untuk kota Surakarta dengan agenda pemaparan dan konfirmasi terhadap hasil assessment TIK pemerintah kota Surakarta. FGD ini dihadiri oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Dinas, Kecamatan, Kelurahan, dan Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah (UPTD) kota Surakarta. Selanjutnya, kembali diadakan FGD kedua yang merupakan FGD lanjutan, bertempat di Loji Hotel, Surakarta (07/09). Di FGD kedua, Gamatechno memberikan paparan tentang konsep arsitektur TIK yang akan dibangun di kota Surakarta, serta road map yang akan ditempuh untuk merealisasikan konsep arsitektur tersebut.
Kota Surakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang tengah berkembang menjadi smart city. Kota Surakarta yang memiliki visi TIK “Terwujudnya layanan TIK yang inovatif, handal dan terpadu guna mendukung terwujudnya Kota Surakarta sebagai Kota Budaya, Mandiri, Maju dan Sejahtera” ini meraih penghargaan Smart City 2015 dari Pemerintah Pusat melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 2015 lalu. Kota ini juga telah memiliki mCity, Solo Destination, yang digarap Gamatechno. Solo Destination merupakan satu dari sekian banyak aplikasi pendukung solusi smart city yang ditawarkan oleh Gamatechno.
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam menyusun masterplan TIK
Dalam proses penyusunan masterplan TIK di suatu kota, ada sejumlah tahapan yang harus dilakukan guna mencapai road map yang telah direncanakan.
”Dalam menyusun masterplan TIK, kita melalui beberapa proses. Dimulai dari kick-off meeting, presentasi awal, lalu ada survei. Setelah itu dilanjutkan ke FGD pertama dan menyusun konsep arsitektur masterplan TIK. Kemudian dilanjutkan dengan mengadakan FGD kedua yang disusul dengan mempresentasikan usulan road map dan menentukan aplikasi apa yg nantinya akan dikembangkan di daerah tersebut,” jelas Triasmono, Manager Consultant and Training Gamatechno.
Fase survei adalah salah satu tahap yang sangat penting dalam penyusunan masterplan TIK. Pada fase ini akan didapatkan informasi-informasi penting terkait daerah tersebut, seperti data aplikasi yang telah digunakan, jumlah aplikasi yang diusulkan untuk diterapkan, dan informasi mengenai permasalahan TIK yang dihadapi. Dalam hal ini, masalah yang kerap dihadapi adalah kualifikasi SDM yang kurang sesuai serta infrastruktur yang masih belum memadai. Berbagai hasil temuan yang didapatkan dalam survei ini kemudian akan dikonfirmasi dan dipaparkan dalam FGD pertama. Hal ini dilakukan untuk mengetahui background kondisi TIK di institusi pemerintah daerah yang akan membuat masterplan TIK.
Tahap berikutnya adalah menyusun konsep arsitektur masterplan TIK berdasarkan usulan-usulan yang ada dan kembali mengadakan FGD lanjutan. Dalam FGD lanjutan/kedua akan dipaparkan mengenai konsep yang telah dirancang serta mempresentasikan usulan road map, dan menentukan aplikasi apa yang nantinya akan dikembangkan di kota tersebut.
Rancangan masterplan TIK idealnya untuk 3-5 tahun
Dalam membuat suatu masterplan TIK, idealnya rancangan diperuntukkan untuk pembangunan dengan durasi 3-5 tahun. Lebih dari itu, masterplan yang akurat akan susah direalisasikan mengingat perkembangan TIK yang berjalan sangat pesat di era masa kini.
Bentuk dari dukungan Gamatechno dalam mewujudkan smart city di Indonesia, Gamatechno menyediakan jasa konsultasi yang meliputi audit dan penyusunan masterplan serta cetak biru TIK bagi institusi pemerintahan. Dengan merancang masterplan TIK kota Surakarta (bekerjasama dengan Dishubkominfo kota Surakarta) dan Yogyakarta (bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan), Gamatechno telah melengkapi daftar panjang portofolio jasa konsultasi pengembangan masterplan TIK di Indonesia. Selain kota Surakarta, Gamatechno juga telah dipercaya untuk mendampingi penyusunan masterplan TIK di kota Magelang, Bangka, dan Pacitan.