Sebagai perusahaan yang menyediakan solusi smart city, PT Gamatechno menggelar Sharing Session, pada Selasa (9/7/2019). Dalam acara yang digelar di Hotel D’Senopati Yogyakarta, Sharing Session yang melibatkan 60 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini mengangkat tema Strategi Peningkatan Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Pasca Evaluasi.
Sharing Session sesi pertama dibuka dengan materi yang disampaikan oleh Sayuri Egaravanda, selaku Tim Pengembangan Jogja Smart Province Provinsi D.I Yogyakarta. Dalam kesempatan kali ini, wanita yang kerap disapa Sari ini membagikan persiapan pemerintah provinsi D.I Yogyakarta dalam penerapan SPBE.
Sari menjelaskan jika konsep kolaborasi antar semua pemangku kepentingan akan membantu pemprov DIY mewujudkan Jogja Smart Province.
“Stakeholder kami percayai akan menggunakan perannya masing-masing untuk membangun Jogja Smart Province. Kalau kami mengesampingkan kolaborasi, bisa jadi indeks SPBE kami turun tahun depan,” jelas Sari.
Maka dari itu, untuk mewujudkan Jogja Smart Province pemprov DIY melakukan perubahan tata kelola di bidang struktur yang meliputi sumber daya manusia, pengadaan pembiayaan, kemudian suprastruktur yang meliputi kelembagaan, kebijakan, dan proses kerja, serta infrastruktur yang meliputi penggunaan teknologi.
“Satu satunya kendaraan yang bisa mengakselerasi kami adalah teknologi,” imbuh Sari.
Sharing Session membahas strategi peningkatan indeks SPBE, Selasa (9/7/2019) di Hotel D’Senopati Yogyakarta.
Seperti apa yang sudah diketahui, DIY berhasil menjadi provinsi yang memperoleh indeks tertinggi kedua pada hasil evaluasi SPBE tahun 2018
Sharing Session berlanjut pada sesi kedua yang diisi oleh Nanang Ruswianto Praktisi dan Senior Konsultan Gamatechno. Nanang menjelaskan secara rinci mengenai indikator-indikator apa saja yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan indeks evaluasi SPBE.
Pada tahun 2018, hanya ada 35 indikator dari tujuh aspek dan tiga domain yang dapat mempengaruhi indeks penilaian SPBE pada suatu instansi. Untuk memenuhi semua indikator penilaian, pemerintah perlu memperhatikan kebijakan internal dahulu yang meliputi tata kelola dan layanan.
“Penting bagi pemerintah untuk membuat kebijakan internal dahulu guna memayungi semuanya,” kata Nanang.
Nanang Ruswianto selaku Senior Konsultan Gamatechno membagikan strategi peningkatan indeks SPBE
Setelah pembuatan kebijakan internal, pemerintah perlu membuat konsep tingkat kematangan yang meliputi konsep pematangan proses dan fungsi teknis. Konsep tingkat kematangan ini sendiri berfungsi sebagai kerangka kerja yang mengukur pengembangan SPBE dari kapabilitas proses dan fungsi teknis.
“Meski berganti pimpinan, kebijakan tak akan bisa diubah jika tingkat kematangan fungsi teknis sudah mencapai tahap kolaborasi yang berarti semua layanan SPBE sudah terintegrasi,” imbuh Nanang.
Setelah tahap kolaborasi, tingkat kematangan kapabilitas fungsi teknis akan naik di tahap optimalisasi yang berarti layanan SPBE dapat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan internal dan eksternal.
Pada intinya, untuk meningkatkan indeks penilaian penerapan SPBE sebuah instansi harus membuat mapping peningkatan indeks.
“Untuk meningkatkan hasil indeks evaluasi SPBE, tentukan dulu target indeks kedepannya. Lalu buat mapping kesiapan dan sumber daya internal,” jelas Nanang.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo merasa terbantu dengan adanya Sharing Session ini.
“Sharing Session ini benar-benar acara yang bagus, mengingat indeks Kota Mojokerto pada eveluasi kemarin yang masih rendah, bisa menambah informasi bermanfaat,” ujar Gaguk di tengah sesi tanya jawab.
D.I Yogyakarta menjadi salah satu portofolio implementasi sistem dan dukungan Gamatechno untuk solusi teknologi informasi di sektor pemerintahan. Ke depan, Gamatechno akan terus konsisten menjadi partner bagi pemerintah daerah maupun instansi untuk membantu mereka mengoptimalisasi SPBE untuk meningkatkan performa pemerintah dan pelayanan publik yang lebih baik.
