Layanan Pengembangan Aplikasi Mobile Android & IOS

by | Jan 7, 2023 | Resources

Dengan semakin banyaknya pengguna smartphone berbasis Android dan iOS, mulai bermunculan pula layanan jasa pengembang aplikasi Android dan iOS, karena jika sudah membuat sebuah aplikasi maka tidak serta merta selesai begitu saja, namun perlu pengembangan dan pemeliharaan untuk tetap kompetitif dan tepat guna seiring perkembangan jaman.

Ada beragam faktor yang mempengaruhi pertimbangan ketika akan melakukan pengembangan aplikasi mobile seperti harga jasa pembuatan aplikasi mobile, kemudian metode pengembangan aplikasi mobile yang digunakan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, perlu perencanaan yang matang dan memilih mitra yang tepat dalam pelaksanaan pengembangan aplikasi mobile tersebut. 

Baik Android maupun iOS, penggunanya benar-benar sangat kompetitif karena kembali lagi kepada preferensi masing-masing individu. Sehingga, sebuah aplikasi jika bisa digunakan keduanya akan lebih banyak dilirik oleh pengguna.

Apa itu Pengembangan Aplikasi?

Pengembangan aplikasi dikenal juga dengan app development yaitu adalah proses dari merencanakan, mendesain, menciptakan, menguji, dan menempatkan software aplikasi untuk melakukan berbagai operasi bisnis. Pengembangan aplikasi menjabarkan proses tentang bagaimana aplikasi dibuat dan biasanya mengikuti sebuah metodologi standar.

Ada banyak faktor terkait dengan jalannya bagaimana pengembangan aplikasi dilakukan. Anda harus mempertimbangkan skala proyek, seberapa spesifik kebutuhan Anda, seberapa banyak konsumen ingin untuk merubah sesuatunya, seberapa besar tim pengembangan, seberapa berpengalaman tim pengembangan, dan tentunya deadline dari proyek tersebut.

Tahap Dasar Software Development Life Cycle (SDLC)

Pengembangan aplikasi sangat berkaitan dengan software development life cycle (SDLC). Berikut adalah tahap dasar dari software development life cycle (SDLC):

  •     Perencanaan
  •     Analisa
  •     Desain
  •     Konstruksi
  •     Pengujian
  •     Implementasi
  •     Application Support

Namun, tahapannya sekarang ini sudah semakin berkembang dari tujuh tugas di atas. Semakin tahun pengembangan aplikasi bisa menjadi semakin kompleks sehingga tahapan siklus hidup pengembangan software pun semakin kompleks dan bisa semakin berkembang juga. Beberapa jenis metode pengembangan aplikasi bermunculan. Setiap metodologi harus menawarkan sebuah solusi untuk paling tidak tujuh tahapan dari SDLC di atas.

Metode Pengembangan Aplikasi

Ada tiga metodologi pengembangan aplikasi yang paling populer. Berikut tiga kategori tersebut: Waterfall, RAD, dan Agile.

    Waterfall

Kata kunci untuk metode pengembangan aplikasi waterfall yaitu perencanaan dan pengurutan. Proyek secara keseluruhan dipetakan dalam tahap perencanaan dan analisa. Konsumen datang dengan daftar fitur yang eksplisit dan fungsionalitas untuk aplikasinya.

Metode pengembangan aplikasi ini disebut waterfall karena sekalinya Anda mengambil langkah turun, maka Anda tidak bisa kembali naik, segala sesuatunya alurnya ke arah bawah. Tim pengembangan bekerja sama pada periode waktu yang telah ditentukan, membangun apa yang sudah direncanakan menurut spesifikasi. Setelah arsitekturnya didesain, lalu konstruksi bisa dimulai. Seluruh aplikasi dibuat, lalu diuji untuk memastikan dia bekerja dengan baik. Setelah itu, aplikasi akan ditunjukkan ke konsumen dan siap diimplementasikan.

Metode waterfall menganggap bahwa kebutuhan proyek jelas dan konsumen dan manajer proyek sudah bersatu padu dan ada visi jelas tentang hasil akhir.

Keuntungan dari metode waterfall yaitu metode ini sangat teliti. Metode ini juga merupakan metode app development yang bagus untuk digunakan untuk proyek besar yang butuh satu visi. Metode ini juga bagus untuk melatih junior programmer.

Kelemahan dari metode ini yaitu berubah-ubah setiap waktu. Bahkan jika tim pengembangan bisa membangun apa yang sebenarnya konsumen inginkan, pasar, teknologi, atau perusahaan mungkin ingin ada banyak perubahan; maka hanya akan sia-sia dan membuang waktu.

    Rapid Application Development (RAD)

Bisa dibilang, RAD adalah kebalikan dari metode waterfall. RAD kebanyakan berbasis pada prototipe, artinya tujuannya adalah untuk memproduksi versi bekerjanya sebuah aplikasi secepat mungkin, dan kemudian berlanjut digunakan secara berulang. 

Tim pengembangan aplikasi dan konsumen bekerja sama satu sama lain selama proses berlangsung. Tim RAD biasanya kecil dan hanya melibatkan developer berpengalaman yang ahli di bidangnya. Jika sebuah proyek butuh dipindahkan dari rencana awal, RAD bisa mengakomodir hal tersebut dengan mudah.

Pada model RAD, setiap kali fungsinya selesai, produk akan semakin halus. Prototipe awal biasanya sering kasar, tapi ada gambaran bagaimana nantinya produk hasil akhirnya akan seperti apa.

Keuntungan RAD adalah cepat dan tim yang sangat fleksibel dan tentu hubungan dekat dengan konsumen. Jika konsumen berekspektasi adanya perubahan, RAD bisa mengakomodirnya lebih cepat daripada waterfall.

Namun, RAD juga punya kekurangan yaitu membutuhkan programmer yang sangat handal dan juga mahal untuk mengerjakan proyek yang mungkin berubah secara kompleks setiap harinya. RAD butuh banyak input dari konsumen yang mungkin tidak selalu bisa menyediakan yang dibutuhkan setiap kali dibutuhkan. Terlebih untuk beberapa aplikasi, memiliki prototipe sama saja tidak ada gunanya tanpa melihat produk secara keseluruhan.

    Agile

Pengembangan aplikasi agile sangat mirip dengan RAD, namun metode agile ini melibatkan juga beberapa perubahan untuk membuatnya lebih sesuai dengan proyek yang lebih besar. Agile berfokus pada pembuatan fitur satu persatu. Setiap fitur dibuat dengan cara metodikal di dalam tim, namun konsumen tetap dilibatkan untuk melihat fitur dan memberi komentar pada fitur-fitur tersebut sebelum fitur selanjutnya dikembangkan.

Agile menggunakan cara cepat, atau waktu tertentu ketika sebuah fitur khusus dibuat, diuji, dan dipertunjukkan. Metode ini mencoba untuk menyertakan seluruh SDLC untuk setiap fiturnya. Ini akan membantu untuk tetap mengacu pada jadwal yang telah direncanakan, tetapi juga membutuhkan ulasan secara teratur.

Agile tidak berfokus pada prototipe tapi hanya menunjukkan hasil akhir setelah selesai. Sehingga konsumen hanya melihat produk akhir, berbeda dengan RAD. Dengan RAD, Anda bekerja secara langsung dengan programmer. Dengan Agile, tim pengembangan aplikasi juga melibatkan penguji, UX designer, technical writer, dan banyak lagi.

Pengembangan Aplikasi Mobile

Aplikasi mobile dengan beragam keuntungannya benar-benar menjadi populer digunakan dalam menjalankan bisnis. Dari membuat komunikasi menjadi efektif dengan konsumen dan meningkatkan brand awareness untuk menarget konsumen dengan fitur geolocation dan push notification. 

Aplikasi mobile membantu bisnis untuk melakukan semua aktivitas dengan lancar sembari menarik konsumen baru dan mempertahankan konsumen lama tentunya. Untuk tetap berkembang dan tidak tertinggal oleh kompetitor, penting untuk mengembangkan sebuah aplikasi yang tidak hanya high-end tetapi juga bekerja dengan tepat guna. Anda bisa melakukannya dengan memilih mitra perusahaan pengembangan aplikasi yang tepat atau bahkan dengan tool pengembangan aplikasi untuk aplikasi mobile Anda.

Itu tadi mengenai beberapa hal terkait dengan pengembangan aplikasi mobile Android dan iOS. Jika Anda sedang merencanakan transformasi digital untuk bisnis Anda, Gamatechno adalah solusinya. Yuk, hubungi tim kami dan konsultasikan kebutuhan teknologi yang cocok untuk bisnis Anda.

Software Development Services

test
WeCreativez WhatsApp Support
Kontak kami melalui WhatsApp
Hi, ada yang bisa kami bantu