PT Berau Coal Terapkan Digitalisasi Materi dan Sertifikasi Melalui LMS

by | Mei 5, 2023 | Study Case, HRIS

Berdiri sejak tahun 1983, PT Berau Coal menjadi salah satu dari lima perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia. Dengan target produksi mencapai 24-27 ton batu bara per tahun. Saat ini memiliki karyawan sebanyak 21.279 orang.

Target produksi tinggi, tingkat aktivitas perusahaan yang padat dan diberlakukannya sertifikasi K3L (keselamatan, kesehatan, keamanan dan lingkungan) membuat mereka dituntut meningkatkan kualitas dan performanya dengan memperketat standar kualitas pekerja.

Seluruh karyawan yang masuk kedalam site wajib memiliki sertifikat dan dinyatakan lulus baik dari kemampuan teori maupun lapangan. Dimana standar dan tahapan yang harus dipenuhi sudah ditentukan perusahaan. Kini, Berau Coal telah meninggalkan cara manual dalam melakukan standarisasi di lapangan dan beralih menggunakan sistem LMS (Learning Management System).

LMS diperlukan sebagai sarana memudahkan pendistribusian materi atau pun sertifikat kepada karyawan. Hal ini sangat membantu departemen HSE dalam memberikan materi, training dan SOP untuk seluruh karyawan maupun vendor. Implementasi LMS ini tentu meningkatkan efektivitas proses training yang awalnya offline, sekarang dapat dilakukan secara online.

Seiring berjalannya waktu, LMS tidak hanya digunakan sebagai sumber materi, training atau pun SOP. Namun terdapat beberapa pengembangan fitur LMS yang dilakukan diantaranya program CSR, rewarding karyawan dan kegiatan-kegiatan lain.

Bekerjasama dengan Gamatechno, Berau Coal awalnya melakukan perencanaan dengan mengaplikasikan tools modul pembelajaran dengan mengadopsi modul dari moodle. Namun, berjalannya waktu, hal ini mulai dikembangkan menggunakan re-frame sendiri. LMS Web, LMS Mobile, pengembangan fitur, gamification ditambahkan fitur seperti kalender, chat, migrasi server dan integrasi pada aplikasi lainnya dilakukan untuk optimalisasi fungsi dari sistem LMS.

Kedepannya, Berau Coal tengah menyiapkan beberapa dokumen untuk mengembangkan LMS pada security, gamification, sistem monitoring ujian, UI/UX dan payment monetizing. Proses implementasi yang membutuhkan waktu kurang lebih 2 tahun ini mulanya membutuhkan waktu dalam beradaptasi, namun selama pandemi pemanfaatan aplikasi LMS justru lebih maksimal.

test
WeCreativez WhatsApp Support
Kontak kami melalui WhatsApp
Hi, ada yang bisa kami bantu